| Today's Headline |
↑ Grab this Headline Animator |
| Jam WIB |
|
| Pengumuman |
|
|
|
|
|
| My Blog Readers |
 |
|
| Pendidikan tenpa Perbaikan |
| Saturday, June 16, 2007 |
Entah apa yang ada di benak para anggota dewan kita dalam memikirkan nasib pendidikan di negeri ini. Setiap pergantian periode kepemimimpinan yang pasti akan berganti pula sistem edukasi di negeri ini dengan dalih pendidikan yang lebih baik dan berkompetensi. Lihat saja, belum lama ini tepatnya tahun 2004 baru saja di keluarkan sebuah kurikulum yang diberi nama kurikulum berbasis kompetensi atau biasa disebut KBK.Secara Prinsip KBK merupakan reinkarnasi kurikulum terdahulu yaitu CBSA (cara belajar siswa aktif) yang memiliki kesamaan tujuan untuk menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan dapat mandiri tanpa lagi sepenuhnya bergantung pada sosok seorang guru. Namun tidak sepenuhnya prinsip yang baik tersebut dapat berjalan sesuai keinginan.Selain karena fasilitas baik sarana maupun prasarana yang belum seluruhnya terpenuhi,siswa pun dituntut untuk bisa segera beradaptasi dengan sistem yang baru tersebut.
Belum tuntas program KBK, kini Pemerintah kembali meluncurkan Kurikulum baru yang kini disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau lebih mudah disebut KTSP. Memang fenomena kurikulum yang kerap kali berganti-ganti ini tidak hanya membuat siswa saja yang menjadi kebingungan karena harus secepat mungkin menyesuaikan diri, namun gurupun dibuat pusing pula karena mereka harus mencari panduan tentang kurikulum yang rencananya akan teteap diberlakukan tersebut. Seperti yang disebutkan dalam artikel yang ditulis oleh RAZ bahwa beberapa guru lumayan kebingungan dalam mendapatkan panduan baik dari buku-buku maupun pelatihan. Namun ada juga yang sudah siap dengan sistem baru tersebut.
Memang selama ini pergantian kurikulum hanya bersifat sebagai proyek saja dan belum mampu membawa perubahan besar kepada pendidikan. Tidak hanya itu dalam artikel RAZ terdapat beberapa pendapat para guru yang saja berbeda satu sama lain. Diantaranya menurut seorang Guru Bahasa Indonesia SMA St Maria Surabaya FX Rudy Prasetya pada salah satu pendapatnya menuturkan
memang dalam KTSP guru seharusnya lebih kreatif mengembangkan pembelajaran. Guru diharapkan tidak terlalu mengandalkan panduan dan buku dari luar. "Tetapi harus diingat fakta
selama ini, Guru terbiasa hanya menerima dan menggunakan kurikulum dari pemerintah. Guru juga hampir tidak diizinkan menggunakan kurikulum sendiri. "Sekarang dalam masa transisi, tidak bisa dilepaskan begitu saja
Kalau dari sisi guru saja tidak bisa dilepaskan bagaimana dengan siswa? Apakah dinilai tidak perlu untuk mensosialisasikan kurikulum baru tersebut. Kalau siswa hanya mengikuti guru yang memiliki penafsiran yang berbeda-beda bukankah mereka akan makin bingung. Tanpa bermaksud untuk memandang dan membuat siswa menjadi tidak aktif dan bergantung pada guru,tapi bukankah mereka lebih membutuhkan lebih yang tentunya tidak hanya dari guru saja
Sedangkan menurut Subono, guru Biologi SMA ST Louis Surabaya mengatakan
Sisanya akan didampingi pelan-pelan supaya mampu. Kalau menunggu siap semua, bisa tertunda penerapannya
ia juga menyebutkan
pemberlakuan itu tidak perlu diikuti pergantian buku. Buku apa saja bisa dipakai di kurikulum apa saja selama isinya sesuai. "Guru tidak usah memikirkan urutan pembahasan, tetapi perhatikan isinya. Kalau sesuai, pakai saja.
Tapi Pada dasarnya setiap kali pergantian kurikulum bukankah buku-buku selalu berganti dan tentunya orang tua dan murid akan kesulitan dalam mendapatkan buku karena mereka harus membeli yang baru.
Tapi bagaimanapun juga kita harus dukung kebijakan tersebut. Baik buruknya mari kita nilai dan awasi bersama agar nantinya Pendidikan yang berkualitas bukan hanya sekedar impian di negeri ini
Labels: Education |
posted by aNdRea_CuTe^-^ @ 8:45 PM  |
|
|
|
|
|
